Yohanes 4:31-38
Menerima Firman
Kalau seseorang ditanya apakah makanan pokok bagi dia, jawabannya bisa bermacam-macam. Bisa nasi, jagung, sagu, roti, atau yang lainnya. Makanan pokok adalah makanan yang olehnya kita mendapatkan tenaga dan yang menyehatkan kita.
Suatu kali Yesus menyatakan sesuatu yang sangat tidak lazim bagi siapapun, termasuk murud-murid-Nya. Ia berkata, “…makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya.” (ay.34). Kalau makanan adalah hal terpenting bagi kesehatan tubuh, maka Yesus sedang menyatakan bahwa melakukan kehendak Allah adalah hal terpenting dalam kehidupan. Melakukan kehendak Allah adalah inti dari kehidupan. Bahkan Matius 7:21 menyatakan bahwa mereka yang melakukan kehendak Bapa sajalah yang masuk sorga!
Allah memiliki kehendak. Dalam hal ini, kehendak Allah yang dimaksud oleh Yesus adalah menyampaikan Kabar Baik dan memulihkan wanita Samaria yang Ia temui. KehendakNya adalah untuk kebaikan manusia (cf. Yer 29:11). Ia menghendaki manusia memuliakan Dia (cf. 1 Pet 2:9-10). Allah mengutus kita di dunia dengan suatu maksud, yaitu untuk menyampaikan Kabar Baik (Injil) kepada setiap orang.
Kehendak Allah haruslah dituruti, dilakukan, dan diselesaikan. Itulah misi Tuhan Yesus datang ke dunia. Kita, yang adalah anak-anak-Nya, kita juga harus melakukan kehendak Bapa di sorga. Inilah tanda dari anak-anak yang taat kepada Bapanya: mereka menuruti kehendak-Nya. Apakah makanan pokok kita?
Merenungkan Firman
Apakah kita menganggap bahwa melakukan kehendak Allah adalah suatu pilihan? Atau suatu keharusan? Atau suatu keniscayaan? Atau sebuah kehormatan? Masing-masing memiliki konsekwensi. Bila kita anggap suatu pilihan, mungkin suatu saat kita tidak memilihnya, melainkan memilih kehendak kita sendiri. Kalau suatu keharusan, mungkin kita melakukannya dengan terpaksa. Kalau suatu keniscayaan, kita tidak punya pilihan lain. Tetapi kalau sebuah kehormatan, kita akan melakukannya dengan sukacita.
No comments:
Post a Comment