Oleh: Dwi Agus Priono
“Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu ditambahkan kepadamu.” (Matius 6:33)
Setiap orang pasti ingin mengalami berkat Tuhan. Namun tidak banyak yang sungguh-sungguh memahami kehidupan dalam berkat Tuhan itu. Menemukan kebenaran dalam Alkitab tentang hidup dalam berkat Tuhan akan menolong kita untuk memahami dan mengalaminya.
Klausul “maka semuanya itu akan ditambahkan …” merupakan anak kalimat yang menunjuk kepada hal-hal yang dicari oleh manusia: makanan, pakaian, kebutuhan, dll. Ini merupakan sesuatu yang menyertai, yang ‘ditambahkan’ dari Allah Bapa bagi setiap orang yang melakukan pokok kalimat.
Kata “carilah” mengindikasikan suatu usaha secara sadar dari manusia untuk menemukan/ mendapatkan sesuatu dengan sungguh-sungguh.
Itulah sebabnya, kita harus memahami apa yang dimaksud dengan “Kerajaan Allah” dan “kebenarannya”, yang merupakan pokok utama kalimat tersebut.
“Kerajaan Allah”
“kerajaan” hal yang berhubungan dengan raja; menjadi raja, hal pemerintahan raja
“Kerajaan Allah” Allah memerintah sebagai Raja
Allah menjadi Raja atas hidup orang percaya; otoritas yang memegang kendali kehidupan
Ini berarti: ada kesediaan orang percaya untuk tunduk kepada Alalh sebagai raja yang memiliki otoritas atas hidupnya.
“kebenarannya”
Berarti “kebenaran Allah”, yang berhubungan dengan kebenaran-kebenaran sehubungan dengan kehendak Allah, kebenaran-kebenaran di dalam Kerajaan Allah.
Di dalam kerajaan Allah, ada kebenaran-kebenaran, misalnya kebenaran tentang tabur tuai, iman, kuasa, doa, dll.
Ini adalah “an integrated truth”, kebenaran yang menyeluruh, tidak saling terlepas, dan merupakan kesatuan. Misalnya, dalam Matius 5:23 >< 24, persembahan tidak dapat berdiri sendiri, tetapi damai dengan sesama juga mendapatkan perhatian.
Matius 23:23 yang satu harus dilakukan, yang lain jangan ditinggalkan!
Wujud ke-Raja-an Allah (Ulangan 28:1-46; pokok ay 1-2, 13b-15,45)
Karena kerajaan Allah dimengerti sebagai otoritas Allah dalam kehidupan orang percaya, maka perwujudan dari ‘merajakan Allah’ dalam kehidupan ditandai dengan kesediaan tunduk dalam kehendak Allah.
Kesediaan untuk mencari Kerajaan Allah dinyatakan dalam:
1. Mendengar suara Tuhan hati sedia tunduk pada Firman Tuhan,
Menerima Firman Tuhan seutuhnya dalam hubungan dengan Allah, manusia dan diri sendiri (semua segi kehidupan).
Senantiasa memeriksa diri apakah keberadaan kita sesuai dengan Firman Tuhan dalam hubungan-hubungan itu.
2. Melakukan dengan setia segala perintah: totalitas dalam seluruh hubungan itu.
Perkenanan Tuhan adalah hal terpenting dalam kehidupan!
Mengalami Berkat Tuhan
Apa itu berkat Tuhan? Kebanyakan orang berpendapat: suatu keadaan tanpa kekurangan, secara umum berarti kaya/sukses – mereka yang diberkati pasti memiliki kehidupan yang enak! Ini menimbulkan asumsi: Hidup enak berarti diberkati Tuhan!
Bila demikian, ukuran diberkati Tuhan bergeser:
dari PERKENANAN TUHAN apa yang dimiliki.
Bagaimana dengan, misalnya:
Orang yang kaya tetapi suka berprasangka dan menghakimi orang lain?, atau
Orang yang merasa selalu benar dan pihak lain selalu salah?, atau
Orang yang selalu berusaha hidup benar tetapi dalam ukuran masyarakat umum ‘tidak diberkati’? dll
Berkat Tuhan berarti: Perkenanan Tuhan atas hidup seseorang, terlepas apakah orang tersebut menikmati ‘tambahan’ atau sekedar biasa saja bahkan mungkin kurang”.(cf. Paulus – Flp 4:12).
Mazmur 133:13
Berkat Tuhan diperintahkan ke tempat di mana ada kerukunan dalam kebersamaan. Kesediaan untuk menerima seorang akan yang lain, yang merupakan hati Tuhan (pikiran dan perasaan Tuhan Yesus – Flp.2:5) adalah kunci kerukunan dalam kebersamaan (Roma 15:1-7).
Penutup
Anda ingin mengalami berkat Tuhan, biarkan hidup anda berkenan di hadapan Tuhan. Suatu totalitas/keseluruhan segi kehidupan yang dipersembahkan kepada Tuhan. Tuhan Yesus sudah menguduskan kita oleh darah-Nya, biarlah hidup kita juga senantiasa dikuduskan dalam ketaatan kepada firman-Nya. Alami berkat Tuhan!
No comments:
Post a Comment