Thursday, March 10, 2011

Surat dari Ignatius, Bishop dari Antiokhia


Kepada Orang Efesus
Ditulis dari Smirna, dimana Ignatius dan pengawal militernya beristirahat dalam perjalanannya ke Roma melalui jalan utara ke Troas. Ini adalah suratnya yang terpanjang. Empat utusan, termasuk bishop Onesimus yang rendah hati, telah dikirim oleh gereja Efesus terdekat, untuk menyambut dan mendukung sang martir. Salah satu dari mereka, diaken Burrhus, bergabung dengan Ignatius ketika di Troas, dan mungkin bertindak sebagai pembantunya (Phillad 11:2).
Ignatius mengambil kesempatan untuk mengucapkan terima kasih kepada orang-orang Efesus untuk kebaikan mereka. Sambil memuji mereka untuk kesatuan dan keteguhan iman mereka, ia memperingatkan mereka dari perpecahan dan ajaran bidat Docetis yang disebarkan oleh guru-guru mereka.


Isi Surat
Salam hangat dalam sukacita yang murni dalam Yesus Kristus dari Ignatius, seorang “yang diinspirasikan Allah”, kepada gereja Efesus di Asia. Dari kepenuhan Allah Bapa kamu telah diberkati dengan berlimpah dan dipilih sejak kekekalan untuk menikmati kemuliaan kekal. Sumber dari kesatuan dan pilihanmu adalah kesabaran sejati yang kamu jalani sebagai kehendak Bapa dan Yesus Kristus, Tuhan kita. Sebab itu, kamu layak berbahagia.
Aku telah memberikan sambutan yang baik kepada gerejamu yang sangat menyayangi kami dengan alasan yang dari atas, yang ditandai oleh iman dalam Yesus Kristus, Penyelamat kita, dan dengan kasihNya. Kamu adalah ‘penurut’ Allah, dan darah Tuhan Yesus yang mengarahkan kamu sekali lagi untuk melakukan apa yang kamu lakukan sekarang dan yang bekerja untuk kesempurnaan.
Karena kamu telah berniat mengunjungi aku ketika kamu mendengar kalau aku telah diangkut sebagai tahanan dari Siria sebagai seorang hukuman demi “Nama” (seorang Kristen) dan pengharapan kita. Aku berharap akhirnya, dengan doamu, aku mendapat kesempatan yang baik untuk melawan ‘binatang buas’ di Roma, sehingga dengan melakukannya, aku dapat menjadi murid sejati. Dalam nama Tuhan, aku telah menerima seluruh jemaat di dalam diri Onesimus, pemimpinmu di dunia ini, seorang yang sangat dikasihi. Doaku adalah supaya kalian semua mengasihi dia di dalam Roh Yesus Kristus, dan semua seperti dia. Diberkatilah Dia yang memberikan dia menjadi pemimpin. Kamu menghargainya.
Sekarang tentang teman sepelayanku, Burrhus, diakenmu yang baik, yang penuh dengan berkat. Aku sangat ingin dia tinggal denganku. Dia akan membawa penghormatan atasmu dan pemimpinmu. Crocus juga, seorang yang berguna bagi Allah dan bagi kamu, dan daripadanya aku menerima contoh kasihmu, yang sekaligus mengangkat rohku (Semoga Bapa dari Yesus Kristus memberikan anugerah kepadanya!), seperti Onesimus, Burrhus, Euplus, dan Fronto. Dalam mereka aku berjumpa dan mengasihi kalian semua.
Aku selalu bersukacita karena kamu, yaitu jika aku berhak mendapatkannya.benar, karena kamu memberikan semua kemuliaan kepada Yesus Kristus, yang telah memuliakanmu. Dan lagi, bersama dengan ketundukanmu kepada bishop dan penatua, kalian akan menjadi orang-orang kudus yang sejati.
Aku tidak memberikan perintah sebagai seorang yang penting. Justru karena aku seorang hukuman untuk Nama itu, aku belum mencapai kesempurnaan Kristen. Aku baru mulai menjadi seorang murid, jadi aku menulis keapdamu sebagai sesama murid. Aku meminta kamu berlatih dalam iman, saling mendorong, semangat, dan kesabaran.
Tetapi kasih melarangku untuk diam tentang kamu, aku meminta dengan sangat supaya kamu memadankan tindakanmu dengan pikiran Allah. Karena Yesus Kristus – yang hidup dari tempat dimana tidak ada air mata – adalah pikiran Bapa, sebagai pemimpin juga, yang menetapkan seluruh dunia, menggambarkan pikiran dari Yesus Kristus.
Karena itu kamu harus bertindak dalam keselarasan dengan pikiran pemimpin, seperti yang kamu lakukan. Para penatuamu, yang berhak mendapat nama dan pujian kepada Allah, adalah dekat dengan bishop seperti senar gitar. Itulah sebabnya keselarasan dan keharmonian kasihmu adalah pujian bagi Yesus Kristus. Ya, satu dan semua, kamu harus menyamakan dirimu kepada ‘paduan suara’, sehingga dalam harmoni yang sempurna dan pengambilan nada yang datangnya dari Allah, kamu akan bernyanyi dalam kesatuan dan dengan satu suara kepada Allah melalui Yesus Kristus. Demikianlah, dengan perbuatan baikmu, Ia akan mengakui kamu adalah anggota dari AnakNya. Oleh karena itu kamu harus ada dalam kesatuan yang tidak tercela jika kamu sungguh ingin menjadi anak Allah selamanya.
Jika dalam waktu yang singkat aku dapat berkumpul dengan pemimpinmu – aku tidak memaksudkannya dalam keadaan yang alami, tetapi secara rohani – sungguh lebih lagi aku mengucapkan syukur atasmu atas keintimanmu dengannya seperti gereja dengan Yesus Kristus, dan Yesus Kristus dengan Bapa. Itulah bagaimana kesatuan dan keharmonisan selalu menang dimanapun. Jangan buat kesalahan! Jika seseorang tidak berada di dekat altar, dia kekurangan roti Tuhan. Dan jika doa dari satu atau dua orang sangat berguna, demikian lebihnya doa dari pemimpin dan seluruh jemaat. Dia yang gagal bergabung dalam ibadahmu menunjukkan kesombongannya dan segera menjadi seorang pemecah. Seperti tertulis, “Allah menentang orang yang congkak”. Marilah kita, dengan sepenuh hati menjauhi untuk menentang pemimpin sehingga kita dapat menjadi warga negara Allah.
Semakin orang yang melihat seorang pemimpin bersahaja, dia harus semakin menghormatinya. Akrena setiap orang yang diutus oleh Guru dalam pekerjaanNya, kita harus menerimanya seperti kita menerima Tuhan yang mengutusnya. Jadi jelas, bahwa kita harus menghormati pemimpin seperti Tuhan sendiri. Sungguh, Onesimus berbicara sangat tinggi tentang tingkah lakumu, bahwa kamu semua hidup dalam kebenaran dan tidak mengandung kepicikan. Tidak, kamu tidak menilai seorangpun di luar apa yang dia harus katakan dengan benar tentang Yesus Kristus.
Beberapa, tentu saja, memiliki sebuah kebiasaan yang jahat dan palsu dengan memamerkan tentang Nama itu, sementara bertindak dengan cara yang memalukan Tuhan. Kamu harus menjauhi mereka seperti binatang buas. Karena mereka anjing gila yang menggigit secara diam-diam. Kamu harus berjaga-jaga melawan mereka, karena sulit untuk menyembuhkan gigitan mereka. Hanya ada satu tabib – dari daging sekalipun rohani, dilahirkan sekalipun tidak diperanakkan, penjelmaan Allah, kehidupan yang sejati di tengah kematian, lahir dari Maria sebagai Anak Allah, menderita tetapi kemudian melewatinya – Yesus Kristus, Tuhan kita.
Jangan biarkan seorang pun menyesatkan kamu, karena kamu tidak sesat, menjadi kepenuhan Allah. Karena ketika kamu tidak membiarkan pertikaian yang dapat menggoda kamu, maka kamu sesungguhnya hidup dalam cara Allah. Aku adalah korban yang murah, tetapi aku mendedikasikan hidupku kepadamu, orang-orang Efesus – gereja yang selalu termasyhur. Manusia daging tidak dapat melakukan hal rohani, atau manusia roh hidup secara daging, sama seperti iman tidak dapat bertindak seperti seorang yang tidak percaya, atau orang yang tidak percaya seperti orang percaya. Tetapi apa yang kamu perbuat di dalam daging kamu melakukannya secara roh. Karena kamu melakukan semuanya di bawah pimpinan Kristus.
Aku telah mendengar bahwa beberapa orang asing datang kepadamu dengan pengajaran yang jahat. Tetapi kamu tidak membiarkan mereka menaburkannya di antara kamu.

Analisa Surat
1.   Sikap Ignatius terhadap penderitaan atau aniaya yang ia alami, adalah sikap yang patut kita contoh. Ia menganggap sebagai kehormatan jika ia harus mengalami penderitaan karena Kristus. Bahkan penderitaan adalah tanda dari kemuridan sejati. Tetapi dalam suratnya ini, ia tetap berdoa dan mengharapkan doa jemaat agar ia bisa terlepas dari aniaya sehingga ia bisa berjumpa lagi dengan jemaat dan menguatkan mereka.
2.   Ignatius meminta supaya jemaat menghargai para pemimpin mereka. Ia meminta supaya teladan hidup dari para pemimpin, (dalam hal ini disebutkan Onesimus, Burrhus, dll). Dengan demikian jemaat mendapat kasih karunia Allah. Ketaatan kepada para pemimpin adalah wujud dari ketaatan kepada Tuhan.
3.   Ignatius juga memberikan dorongan agar mereka hidup dalam keharmonisan hubungan seorang akan yang lain. Ini adalah moralitas persekutuan Kristen. Bahwa kesediaan untuk mengutamakan orang lain dan bukan kepentingan diri sendiri merupakan pikiran Kristus. Dengan demikian, jemaat harus menyelaraskan perbuatan dan sikapnya dengan pikiran Kristus. Ini adalah etika moral Kristen dalam hubungannya dengan saudara seiman. Mereka yang tidak hidup sedemikian, Ignatius mengelompokkannya sebagai seorang yang tidak berasal dari Tuhan, sekalipun mereka ada dalam kumpulan jemaat.
4.   Tentang penyesat. Bila seseorang tidak menunjukkan buah perbuatan yang baik, maka jemaat tidak perlu mendengar mereka. Penyesat dan pelayan palsu dapat diketahui dari cara mereja hidup. Ignatius meminta jemaat untuk waspada terhadap mereka dan menjauhi mereka. Ignatius meminta agar mereka tidak menerima para pengajar sesat itu dalam persekutuan mereka.
5.   Ignatius membedakan anggota jemaat dalam dua kategori: manusia daging dan manusia roh. Manusia daging adalah mereka yang hidup dalam hawa nafsu daging dan hidup dalam pertikaian. Manusia daging tidak dapat melakukan hal-hal rohani, demikian sebaliknya, manusia rohani seharusnya tidak melakukan hal-hal kedagingan. Ini adalah perbedaan yang sangat mencolok. Ignatius menasehatkan supaya mereka hidup secara rohani.

1 comment:

  1. Shalom bapak, ibu dan saudara/i yang dikasihi oleh Tuhan. Apakah ada diantara bapak, ibu maupun saudara/i yang pernah mendengar tentang Shema Yisrael dan V'ahavta? Kalimat pernyataan keesaan YHWH ( Adonai/ Hashem ) dan perintah untuk mengasihiNya yang dapat kita temukan dalam Ulangan/ דברים/ Devarim 6 : 4 - 6 yang juga pernah dikutip oleh Yeshua/ ישוע/ Yesus di dalam Injil khususnya dalam Markus 12 : 29 - 31, sementara perintah untuk mengasihi sesama manusia dapat kita temukan dalam Imamat/ ויקרא/ Vayikra 19 : 18. Mari kita pelajari cara membacanya satu-persatu seperti yang akan dijabarkan di bawah ini :

    Ulangan/ דברים/ Devarim 6 : 4 - 6, " שְׁמַ֖ע יִשְׂרָאֵ֑ל יְהֹוָ֥ה אֱלֹהֵ֖ינוּ יְהֹוָ֥ה ׀ אֶחָֽד׃. וְאָ֣הַבְתָּ֔ אֵ֖ת יְהֹוָ֣ה אֱלֹהֶ֑יךָ בְּכׇל־לְבָבְךָ֥ וּבְכׇל־נַפְשְׁךָ֖ וּבְכׇל־מְאֹדֶֽךָ׃. "

    Cara membacanya dengan mengikuti aturan tata bahasa Ibrani yang berlaku, " Shema Yisrael! YHWH [ Adonai ] Eloheinu, YHWH [ Adonai ] ekhad. V'ahavta e YHWH [ Adonai ] Eloheikha bekol levavkha uvkol nafshekha uvkol me'odekha

    Imamat/ ויקרא/ Vayikra 19 : 18, " וְאָֽהַבְתָּ֥ לְרֵעֲךָ֖ כָּמ֑וֹךָ. "

    Cara membacanya dengan mengikuti aturan tata bahasa Ibrani yang berlaku, " V'ahavta l'reakha kamokha "

    Untuk artinya dapat dilihat pada Alkitab LAI.

    Terkadang pula ada sisipan kalimat Barukh seperti ini setelah diucapkannya Shema

    " . בָּרוּךְ שֵׁם כְּבוֹד מַלְכוּתוֹ לְעוֹלָם וָעֶד. "
    ( Barukh Shem kevod malkuto, le'olam va'ed, artinya Diberkatilah Nama yang mulia, KerajaanNya untuk selamanya )

    Semoga bermanfaat.
    🕎✡️🐟🤚🏻👁️📜🕯️🤴🏻👑🗝️🛡️🗡️🏹⚖️⚓🕍✝️🗺️🌫️☀️🌒⚡🌈🌌🔥💧🌊🌬️❄️🌱🌾🍇🍎🍏🌹🍷🥛🍯🐏🐑🐐🐂🐎🦌🐪🐫🦁🦅🕊️🐍₪🇮🇱

    ReplyDelete