Thursday, January 7, 2010

Masuk Sorga? Tafsir Matius 7:21-23

Pembicaraan mengenai kepastian seseorang masuk sorga atau tidak memang selalu menarik untuk diperbincangkan. Hal ini terjadi karena masalah keselamatan adalah masalah utama manusia. Semua orang, baik sadar maupun tidak pasti membutuhkan keselamatan. Maka banyak agama muncul di dunia menawarkan sarana masuk sorga. Masing-masing menawarkan metode terbaik untuk mencapai sorga.

Di lingkungan kekristenan sendiri banyak perdebatan muncul mengenai hal ini. Perdebatan paling ‘sengit’ (kalau boleh dikatakan demikian) terjadi antara mereka yang menganut paham Calvinis dan Armenian. Di samping itu, masih banyak aliran-aliran kekristenan dengan konsep masing-masing mengenai keselamatan. Sebut saja kaum pluralis, pietis, dispensasionalis, dan lain-lain.


Masing-masing aliran mengklaim memiliki landasan alkitabiah untuk pendapat mereka, dan – dengan propaganda yang kadang tidak dapat diterima dengan akal sehat – mereka mengatakan bahwa aliran lain adalah sesat – dan pasti tidak masuk sorga!

Sekalipun demikian, sebenarnya ada pemahaman yang diakui bersama tentang keselamatan ini, yaitu bahwa hanya Yesus satu-satunya jalan keselamatan. Allah memberikan anugerah kepada manusia melalui pengorbanan Yesus di kayu salib. Alkitab berkata bahwa mereka yang menerimaNya, tidak akan binasa melainkan beroleh hidup yang kekal. Pengikut Calvinis setuju. Armenian juga. Bahkan rekan-rekan Katholik yang lebih pluralis juga mengakuinya. Nah, kalau Yesus adalah satu-satunya jalan, mengapa masih ada perdebatan?

Pertanyaannya adalah: apa yang dimaksud dengan menerimaNya? Iman! Ya. Percaya! Tentu. Tapi apa itu iman? Apa itu percaya? Bahkan definisi untuk kata ini pun masih banyak perdebatan. Lalu bagaimana?

Salah satu nats penting mengenai keselamatan terdapat pada Injil Matius 7:21-23. Dalam nats ini, Tuhan Yesus membuat sebuah pernyataan yang kontroversial dan ditafsir oleh banyak orang dengan cara yang beragam dan bisa sangat berbeda. Seorang teman Muslim bahkan pernah membuat sebuah pernyataan yang pasti aneh bagi telinga kita: “Orang Kristen pasti tidak masuk sorga karena Yesus berkata bahwa yang masuk sorga bukan yang berseru kepadaNya: Tuhan!Tuhan! Nah, orang Kristen kan menyebut Yesus itu Tuhan, jadi mereka tidak masuk sorga”. Oh, aneh sekali penafsiran tersebut!

Nats Alkitab: Matius 7:21-23

21 Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.
22 Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?
23 Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"

Struktur Utama

… yang masuk Kerajaan Allah - yang melakukan kehendak Bapa di sorga

Konteks
Paragraf ini berada dalam konteks perikop dari ayat 15-27. Pada waktu itu Yesus sedang berbicara kepada murid-muridNya yang telah mendengarkan pengajaranNya di Bukit. Pada ayat 15-20, Yesus memperingatkan murid-muridNya utnuk waspada terhadap nabi-nabi palsu. Murid-murid dapat mengenali mereka dengan cara melihat buahnya. Inilah kriteria yang jelas dan lugas: apa buah yang dihasilkan! Dalam hal ini, Yesus berbicara tentang karakter. Ia memberikan sebuah analogi mengenai pohon. Pohn dikenal melalui buhanya, yaitu apa yang dihasilkannya. Pohon yang satu tidak akan menghasilkan buah yang lain. Demikian juga, seorang nabi palsu tidak mengeluarkan buah yang baik dari hidupnya.

Penafsiran
Kalimat utama dalam paragraf ini adalah “Yang masuk Kerajaan Allah … yang melakukan kehendak Bapa di sorga”. Yesus mengatakan hal ini dalam konteks pembicaraan dengan murid-muridNya ketika mereka melihat dan mengamati ambivalensi antara apa yang dikatakan dengan apa yang diperbuat oleh orang banyak sangat berbeda.
Jadi, ini adalah pernyataan utama, yaitu bahwa mereka yang ingin masuk Kerajaan Allah, mereka harus melakukan kehendak Bapa di sorga. Tanpa itu, tidak mungkin seseorang dapat masuk sorga.

Apa yang dimaksud dengan ‘melakukan kehendak Bapa’? Berdasarkan konteks di atas, kita tidak dapat tidak harus mengaitkannya dengan ‘menghasilkan buah’. Jadi dengan kata lain, melakukan kehendak Bapa berarti mengikuti semua yang Bapa inginkan, yaitu menghasilkan buah yang baik. Ini berarti karakter yang sesuai dengan karakter Bapa adalah hasil yang diinginkan. Seseorang tidak dapat berkata bahwa dirinya melakukan kehendak Bapa jika dia tidak dapat menunjukkan ketaatannya pada kehendak Bapa.

Kemudian, sembari mengingat tingkah laku orang-orang di sekitarnya, terhadap pernyataannya tersebut Yesus memberikan sebuah pernyataan lain yang juga sangat mengagetkan: Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga? Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!".

Kalimat di atas merupakan sebuah implikasi logis dari pernyataan utama, yaitu bahwa seseorang dapat masuk ke Kerajaan Sorga hanya bila mereka melakukan kehendak Bapa. Tiga perbuatan yang dinyatakan oleh orang yang berseru tersebut, - bernubuat, mengusir setan, dan mengadakan mukjizat – mewakili semua tindakan pelayanan yang mungkin ada. Jadi ini pertama-tama tidak dimaksudkan bahwa mereka yang melakukan tiga pelayanan tersebut pasti tidak masuk sorga. Juga bukan sedang mengkritik mereka yang melakukan pelayanan itu, melainkan, seperti yang dikatakan oleh Yesus, bahwa mereka yang melakukan pelayanan tetapi tidak melakukan kehendak Bapa, mereka tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Sorga. Kalimat berikutnya menegaskan hal tersebut. Yesus menyebut mereka sebagai pembuat kejahatan.

Kalau direkonstruksi, maka inilah yang dimaksudkan: ada orang-orang yang melakukan pelayanan, bahkan disertai dengan tanda-tanda, namun mereka tidak menghasilkan buah yang baik dalam karakter mereka. Orang-orang yang demikian, sekalipun mereka melayani demi dan berdasarkan nama Yesus, mereka tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Sorga.

Di lain pihak, ayat ini tidak dapat ditafsirkan sebagai sebuah negativisasi dari pelayanan nubuatan, pengusiran setan, mukjizat, dll. Pelayanan itu tetap perlu dan masih mungkin terjadi. Mereka yang melakukan pelayanan-pelayanan tersebut dan pelayanan lain harus melakukannya sambil menunjukkan buah karakter karena ketaatan kepada kehendak Bapa.

3 comments:

  1. Hasil diskusi dengan anak SD tentang ;


    Matius

    7:21

    Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.

    7:22

    Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan , bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?

    7:23

    Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu ! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan !



    Ku = Isa as/Yesus/anak tuhan

    DOMBA* = pengikut yesus


    Kami = DOMBA*


    ===== 7:21

    setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan!

    =====

    Yang bersertu kepada yesus tuhan-tuhan siapa ?! DOMBA *


    === 7:21

    Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan!

    ===

    Yang bukan berseru kepada yesus tuhan siapa?

    Orang Islam, Budha, Hindu tidak menyebut yesus tuhan.


    === 7:21

    akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga,

    ===

    Yang masuk kerajaan sorga siapa ?

    1. setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan!


    2. Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan!


    Anakku jawab no 2



    === 7:21

    melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.

    ===


    Ku=Isa as/yesus/anak tuhan = A=1

    bapa = bapak tuhan = B = 2


    A=B atau 1=2 ?!!!!!


    tapi keduanya jadi satu ditambah roh kodus jadi 3 =1



    Kehendak Bapa apa ?

    Sunat

    Puasa

    Pakai hijab bagi perempuan

    Zakat

    Tidak makan babi

    Tidak minum alkohol

    Tidak berzina

    Tidak berbohong


    === 7:22

    Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan , bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, ......

    ===

    Yang berseru kepadaKu tuhan-tuhan siapa ?


    DOMBA


    Kami siapa ? DOMBA


    === 7:23

    Aku tidak pernah mengenal kamu ?

    ===

    Aku siapa ? Isa as/yesus/anak tuhan


    === 7:23

    Aku tidak pernah mengenal kamu !

    ===


    Apakah Isa mengenal pada DOMBA ?


    Jadi Isa as/yesus/anak tuhan mengenal pada DOMBA ?


    Tidak


    === 7:23

    Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan !

    ===

    Kamu siapa ? DOMBA


    Pembuat kejahatan = DOMBA


    Kejahatan DOMBA apa ? Tidak mematuhi perintah bapa.


    Jadi Isa as/Yesus/anak tuhan membuang siapa ?


    kamu = DOMBA

    Mantan yg percaya yesus tuhan, pakai akal sehatnya telah dibuang oleh yesus.
    https://www.youtube.com/watch?v=6nQ2joKZ8Y0

    * DOMBA = Orang percaya alkitab, jadi kalau mau komplen sama paulus yang tulis dan revisi alkitab.

    ReplyDelete
  2. Mat.7:21-23
    Pada hari terakhir = tidak ada besok = KIAMAT!
    Bener...Yesus saksi/pengadil terakhir, Yesus mengadili umatnya. Siapa yang selalu disebut2 Yesus sebagai umatnya? Yesus: "Aku diutus hanya kepada domba2 yang hilang dari umat Israel"(Mat15:24). Umat Israel sampai sekarangpun(Yahudi) tak ada panggil Yesus = Tuhan.
    Maka ketika ada yg berseru2: "Tuhan..Tuhan..." kpd Yesus, yang semasa hidupnya dulu sedikit-sedikit selalu atas nama Yesus (nubuat), mengusir setan dan bermukjijat atas nama Yesus (a.l: KKR? Kebaktian, dll) tidak dikenal & diusir oleh Yesus.
    "Kamu sekalian (semuanya penyeru Tuhan Yesus, tak ada tetapi) adalah pembuat kejahatan".
    Kejahatan apa? Ya semua kejahatan...sejak jaman murid2 Yesus dan pengikut asli Yesus (yg tidak memanggil Yesus sbg Tuhan) dikejar2 & dibunuhi oleh para pemanggil Tuhan Yesus, kejahatan inkuisisi, perang salib, penjajahan GGG, pd1, pd2, perang TimTeng, perang lokal antar negara & perang didalam negara, perang antar kampung, antar saudara/keluarga, apa saja yg ditunggangi "amanat agung palsu"!
    Masih mengelak?
    "Nabi palsu" kata pendeta/pastur?
    Nabi palsu adalah yg mengajarkan ayat2 yg berbeda/mengingkari yg diajarkan/dicontohkan Yesus.
    Yesus ketika jadi manusia kan bisa menyampaikan semua ajaran berikut contohnya sampai tuntas? Aneh kalau tidak tuntas, kan oleh Tuhan kesempatan bisa diatur2. Jangan mati dulu sebelum ajaran tuntas!
    Murid2 Yesus asli tidak berhak mengurangi/menambah ajaran2.
    Jadi siapa yang mengurangi/menambah selain ajaran + contoh dari Yesus adalah nabi/rasul palsu!
    Siapa itu? Rasul yg menyuruh memanggil Tuhan Yesus?
    Yesus yang menjamin, buat semua yg menyeru2 Tuhan Yesus, tidak dikenal Yesus. Karena Yesus tidak mengajarkan dirinya sebagai Tuhan.
    Jelas?

    ReplyDelete
  3. Saat Yesus datang dalam kemuliaanNya, semua akan memanggilNya dan mengaku bahwa Yesus adalah Tuhan, TANPA TERKECUALI

    Nabi palsu melakukan mujizat demi nama Yesus, Mesias2 palsu.

    Anda masih mengelak?

    1• Berarti Malaikat TIDAK DIKENAL Yesus karena menyebut Yesus Tuhan

    2• Berarti Nabi2 seperti Daud TIDAK DIKENAL Yesus karena menyebut Yesus Tuhan

    3• BAHKAN PARAHNYA lagi Allah Bapa TIDAK DIKENAL Yesus karena menyebut Yesus Tuhan

    ReplyDelete