Friday, November 12, 2010

Kuat di Tengah Krisis

Markus 14:26-42
Menerima Firman
Menghadapi kesulitan dan tantangan dunia, biasanya beberapa orang akan menyerah dengan keadaan. Alasan yang sering muncul adalah, “memang roh penurut, tapi daging kan lemah”. Ya, jadinya ikut arus saja. Kemudian orang tersebut hidup dalam dosa. Ayat 38 sering dijadikan alasan untuk menutupi kesalahan dan kelemahan. Benarkah Tuhan Yesus memakluminya?
Tuhan Yesus mengajak murid-muridNya untuk berdoa di taman Getsemani. Yesus tahu waktunya tidak lama lagi. Ia akan disalib. Ia membutuhkan kekuatan untuk menghadapi situasi tersebut. Tetapi ternyata mereka tidur. Lalu Tuhan berkata, “Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan; roh memang penurut, tetapi daging lemah.” Pernyataan ini justru merupakan kebalikan dari alasan banyak orang. Bila orang berdalih ‘daging lemah’ lalu mereka jatuh dalam dosa, Tuhan menyatakan: Justru karena daging lemah, maka kita harus berdoa, agar tidak jatuh dalam dosa.
Di tengah krisis, kita harus lebih menguatkan diri dengan berdoa. Bukannya menyerah dan terseret arus. Bila kita ingin menjadi murid Tuhan yang berkenan, kita harus mengikuti kehendak Tuhan. Diperlukan kesediaan untuk tunduk pada otoritas kebenaran. Permakluman terhadap kelemahan hanya akan menjerumuskan kita kepada dosa. Pengabaian kebenaran hanya akan membuat kita mudah digoncang dan terhisab dalam arus dunia. Perkuat iman dengan lebih banyak berdoa dan bersekutu dengan Tuhan, Sang Kekuatan sejati. Yesus telah melewati krisis terbesar yang pernah dialami manusia dan Ia menang. Ia layak menjadi tempat bersandar bagi orang-orang yang mau lepas dari kelemahan dan belajar setia dalam situasi apapun.
Merenungkan Firman
Petrus akhirnya juga menyangkal Yesus. Mengapa seorang yang lantang berbicara akhirnya tertunduk malu di depan seorang hamba kecil? Ternyata kelemahan daging lebih kuat dibandingkan dengan kehendak rohnya. Apakah ini gambaran hidup kita saat ini?
Melakukan Firman
Ikuti pernyataan Tuhan bukan sebagai alasan, melainkan sebagai motivasi untuk setia dan tetap kuat dalam menghadapi krisis kehidupan. Ambilah komitmen untuk lebih erat dalam persekutuan dengan Tuhan dalam doa.
Membagikan Firman 
Ceritakan kepada orang lain bagaimana Tuhan mengubah hidup anda dalam paradigma mengenai kelemahan daging dan kekuatan menghadapi krisis.

No comments:

Post a Comment