Friday, November 12, 2010

SETIA SAMPAI AKHIR


Markus 15:20b-32                                                                                            
Menerima Firman
Pernahkah kita mengalami sesuatu yang berat dan rasanya tak mampu menanggungnya? Kebanyakan kita akan berusaha untuk lepas dari beban itu. Tidak banyak orang yang mau setia menanggungnya. Apalagi kalau masalah itu bukan masalahnya sendiri, tetapi masalah orang lain.
Pada nats yang kita baca hari ini, menceritakan apa yang dialami Yesus saat penyaliban. Ia dibawa keluar kota (ay.20b), pakaiannya dilepas (ay.24), dianggap sama dengan penjahat (ay.27-28), dihujat (ay.29), diolok-olok dan diejek (ay.30-31), dan disalibkan. Dalam keadaan yang demikian, murid-muridNya tidak berani bersama-sama dengan Dia. Mereka yang seharusnya menjadi pendukung, sekarang meninggalkanNya. Suatu penderitaan yang tiada tara. Siapa dapat menanggung-nya? Tuhan Yesus menanggung semua beban itu demi keselamatan semua manusia yang percaya kepadaNya. Ya, Ia setia menanggung beban sampai akhir. Keyakinan akan kehendak Bapa di sorga yang demikian kuat membuatNya rela disalibkan.
Ketika kita diperhadapkan pada ‘perjalanan panjang’ kehidupan, apakah kita dapat tetap setia kepada kehendak Allah? Dibutuhkan keyakinan total terhadap kebaikan rencana Allah bagi hidup kita untuk mampu menapak bersamaNya. Memang sering terlihat bukan sebagai jalan tol, tetapi kesetiaan memberikan harapan akan pencapaian tujuan kehidupan: menyenangkan hati Tuhan dan menikmati kebersamaan denganNya selamanya. Setialah sampai akhir.
Merenungkan Firman
1.      Apakah yang sering membuat kita terhenti di tengah perjalanan iman kita? Bagaimana teladan Tuhan Yesus yang rela disalib memberikan kekuatan kepada kita untuk bangkit dan berdiri teguh?
2.      Dalam kehidupan, tidak pernah ada ‘jalan tol’. Tidak selalu lancar. Kadang ada liku-liku, masalah, ujian, dan pergumulan. Bagaimana justru hal-hal tersebut membawa kita semakin mendekat dan bergantung penuh kepada Tuhan?
Melakukan Firman
Buatlah komitmen untuk setia sampai akhir kepada Tuhan Yesus, dalam keberanian untuk tetap hidup benar di tengah kesulitan dan pergumulan.
Orang yang berani setia, mendapatkan sukacita dari Tuhan melampaui apa yang dapat dipikirkannya. Dan sukacita kekal itu tidak akan hancur dihempas gelombang kehidupan.

No comments:

Post a Comment